Perjalanan
kontestan masterchef indonesia sampai 10 besar tampaknya tetap dinilai buruk oleh juri masterchef indonesia. Ini tampak pada episode 21 yang tampil minggu, 14 juli 2013.
Penilaian jelek juri masterchef indonesia ditujukan pada kesepuluh kontestan. Didalam tim merah ada denty ( 28, wiraswasta asal bali ), rissa ( 26, ibu rumah tangga asal jakarta ), lius ( 22, pegawai swasta asal jakarta ), melitta ( 24, karyawan swasta asal jakarta ), serta william ( 22, freelancer asal jakarta ). Sesaat, tergabung di tim biru, yaitu yogi ( 45, wiraswasta asal yogyakarta ), brian ( 25, event leader asal solo ), nino ( 28, teknisi computer asal surabaya ), angella ( 38, ibu rumah tangga asal manado ), serta tya ( 21, mahasiswa asal denpasar ). Mereka dikritik waktu melalui tantangan memasak berkelompok.
Menurut chef degan, langkah memasak, memanajemen waktu, dan manajemen keuangan mereka tetap minim. Saya baru sadar bila mereka amat amatir sekali saat memasak. Maaf bila saya katakan kerjanya tetap berantakan, kata chef degan.
Dirinya lalu tidak memungkiri apabila bakat memasak kontestan masterchef indonesia season 3 tetap kelas rumahan. Tetap amat layaknya di rumah. Tak ada pikiran efisiensi. Saya ambillah contoh saja, denty. Saladnya amat bagus, idenya amat baik namun kerjanya berantakan, tuturnya.
Apa yang diutarakan chef degan nyatanya diamini
chef arnold. Menurut dia, kekompakan ke-2 tim tetap kurang.
Nnino bagus, yogi bagus, namun untuk hubungan kerja amat kurang, tutur chef arnold.
Dikarenakan ada banyak kekurangan, ke-2 chef lalu menggeber langkah kerja mereka. Saya mesti nge-push banget dikarenakan pingin paling baik, papar chef arnold.
Amat terbaca sekali,
kemampuan memasak tiap-tiap kontestan. Langkah kerjanya tetap lambat sekali serta itu dapat membahayakan untuk mereka yang pingin bekerja di dapur sebenarnya, tutupnya